Langit, mengapa kelabu itu tak pernah pergi
Ia membuatku ingat akan ilalang yang dijauhi oleh rumput –
rumput hijau
Sendiri, melawan desir angin yang tak punya hati
Tetap berdiri tegak walau tak pernah terlihat sang matahari
Langit, apakah aku yang harus pergi
Jauh jauh jauh, hingga tak kulihat kelabu itu
Atau saat ilalang berada di ladangnya
Saat ia kini memiliki teman
Dan tidak pernah merasa sendiri lagi
Saat air yang mengalir di tanah yang termakan kemarau
Terlihat lebih jernih
Saat daun yang digugurkan pohonnya
Jatuh tanpa rasa sakit
Langit, maaf. Aku membenci kelabu-mu
Penuh dengan perasaan :)
ReplyDelete