Tuesday, December 26, 2017

Menjadi Orang Lain

Can you remember who you are, before the world told you who you should be? k.w

Awalnya, aku tidak pernah berfikir tentang menjadi orang lain.
Namun, kurasa semua orang pasti pernah mengalami. Terutama di fase-fase kehidupan yang berat.
Terkadang, kita sebagai manusia melihat kekurangan dalam diri adalah hal yang buruk.
Mulai pesimis, tidak bersemangat, menyalahkan diri sendiri.
Melihat orang lain selalu lebih baik dan ingin menjadi seperti mereka.
Kita terlarut dalam pikiran yang kacau. Dan berusaha mengubah diri sendiri.

Mungkin terdapat batas yang samar antara menjadikan seseorang sebagai role model atau ingin benar-benar mengikuti sifat orang lain.
Sebagai contoh, sebagai seorang yang pendiam, aku terkadang ingin seperti orang lain yang banyak bicara. Aku ingin menjadi orang yang tidak membosankan.
Namun, menjadi seseorang seperti itu seperti melawan kepribadianku yang asli. Jatuhnya, menjadi aneh.
Hingga aku selalu me-remind diri sendiri bahwa it's okay menjadi seorang yang pendiam. Toh, jika aku berada dekat orang yang sudah kurasa nyaman, aku bisa bicara banyak hal.
Tidak ada masalah dengan kepribadian yang berbeda dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Mengapa terlalu peduli dengan opini orang lain.
Hiduplah dengan bahagia, hiduplah dengan cara kita masing-masing.

Jika melihat ke belakang, memang ada banyak hal yang berubah dari kepribadian kita. Namun, semoga menjadi lebih baik bukan mengubah diri menjadi orang lain.
Hanya memikirkan dan membandingkan diri dengan orang lain tidak akan membuat hidup lebih indah. Belajar menerima diri sendiri termasuk kekurangannya adalah penting.

Sekian! :)

Thursday, November 16, 2017

untitled


Surabaya, 16 November 2017.
Malam ini, aku sedang duduk di sebuah kursi nyaman yang berada di pojok kamar sebuah hotel di Surabaya.
Menikmati hidup yang mungkin sebentar lagi akan kembali tidak seimbang..kerja..kerja..kerja

Aku ingin bercerita banyak hal, soal kopi favorit misalnya
Atau bagaimana pengalaman selama merantau di Ibukota
Walau mungkin tidak akan menarik
Aku hanya ingin menulis

Atau kembali seperti dulu, dengan diri yang baru
Aku ingin memiliki hobi baru
Berkebun misalnya
Mencoba sesuatu yang baru terlihat menyenangkan

Pernahkah berfikir, bahwa saat ini, banyak hal membosankan
Memposting momen di sosial media hanya untuk "like, love dan comment"
Berlomba - lomba memamerkan kehidupan yang terlihat bahagia
Sehingga orang-orang menjauh dari diri sendiri dan ingin menjadi orang lain

Ah, kenapa malam ini random sekali

Friday, July 28, 2017

Senyum Bapak Penjual Tissue

Pagi itu, 26 Juli 2017.

Aku merasa bersemangat.
Langkahku lebih cepat daripada biasanya
Aku menuruni jembatan bus penyeberangan dengan senyum mengembang di bibirku
Ada satu orang yang ingin kutemui,
Ia orang di balik senyumku kala itu
Bapak penjual tissue di trotoar.

Pagi itu, aku baru mendapatkan gaji
Sejak lama aku ingin membeli barang dagangan Bapak penjual tissue
Namun, akhir-akhir ini aku sedang sangat berhemat
Sehingga aku menunggu saat gaji tiba

Bapak itu paruh baya
Aku tidak tau mengapa, tetapi ia selalu menggunakan topi rajut berwarna abu-abu
Kulitya legam dipapar matahari
Setiap pagi ketika aku berangkat kerja,
Aku melihatnya duduk, sambil menjajakan tissue
Walau terkadang, ia digantikan oleh seorang pria yang masih muda, mungkin anaknya

Ku hampiri Bapak itu,
Ternyata tissuenya sangat murah
Lima ribu, dapat dua
Aku merasa sedikit menyesal, kenapa tidak kubeli dari dulu

Saat ku ajak mengobrol, bapak itu sering tertawa
Mungkin karena ia sudah tidak fasih lagi berbicara, sehingga terkadang aku tidak paham artinya
Lalu, kami sama-sama tertawa

Pagi itu,
Aku bahagia
Pernahkah kalian merasa bahagia hingga rasanya ingin menangis? iya, pagi itu aku merasa seperti itu.


*Bapak penjual tissue yang tidak aku ketahui namanya itu berjualan di depan Ratu Plaza, di dekat jembatan halte busway. Jika kalian bertemu, mungkin bisa membeli dagangannya yang murah

Thursday, July 20, 2017

Kelak

Kelak, aku ingin menyambut pagi dengan duduk di teras, di atas kursi rotan yang mungkin sedikit usang.
Membaca majalah favoritku, menyeruput teh yang masih hangat, mendengarkan riuh anak SD di gang-gang kecil yang dulu sering kulewati. 

Kelak, sore pun ingin ku nikmati. Aku ingin menyiram halaman, hingga bau tanah seperti sehabis hujan. Aku ingin menanam bunga dan pepohonan. Memotong rumput hingga rapi. 

Kelak, aku ingin melakukan apa yang kusukai, aku ingin menari, aku ingin pergi ke tempat, yang dijumpai musim gugur atau berjalan-jalan naik kereta. 

Aku jatuh cinta pada hal-hal sederhana. Kelak, aku tidak menginginkan apapun, hanya bahagia.

Monday, May 8, 2017

Mengenang Pertemuan

Seandainya 9 tahun lalu, aku tidak pernah mengenalmu
Atau yang lebih sederhana, kau tidak muncul di depanku

Seandainya 9 tahun lalu, kau tidak mengagetkanku saat aku sibuk menulis
Lalu memandang  matamu yang coklat kira-kira lima detik

Aku benci mengingat yang berlalu
Tapi kenangan itu telah menemukan rumah
Pada tempat yang paling rahasia
Bersembunyi selama bertahun-tahun
Atau mungkin akan selamanya

Aku ingin sepertimu
Membiarkan waktu membawamu
Pada tawa di tepi pantai, senja kemarin
Menikmati suara ombak, 
Dengan orang yang kau cintai

Sesekali aku berdoa
Kepada Pemilik pertemuan
Aku ingin melihatmu
Walau hanya sekali




Sunday, February 5, 2017

Gadis yang Kau Coba Hapus dari Ingatan


 

Malam pernah menjadi sangat jahat
Ketika dia melihat seorang wanita dan pria mabuk dari teras rumahnya
Mereka tertawa dan tak pernah tau bahwa hati seseorang terluka
Bertahun tahun tak pernah sembuh
Pagi pun pernah menjadi sangat jahat
Ketika dia melihat seorang pria mengacungkan bogem
Di depan teras rumahnya
Kepada seseorang yang kau tak perlu tau itu siapa
 
Dia hanya seorang gadis kecil
Yang memendam rahasianya begitu dalam
Yang berjalan dengan kaki sendiri meski tertatih
 
 
Dia lah gadis yang ku coba hapus dari ingatan.