Friday, July 28, 2017

Senyum Bapak Penjual Tissue

Pagi itu, 26 Juli 2017.

Aku merasa bersemangat.
Langkahku lebih cepat daripada biasanya
Aku menuruni jembatan bus penyeberangan dengan senyum mengembang di bibirku
Ada satu orang yang ingin kutemui,
Ia orang di balik senyumku kala itu
Bapak penjual tissue di trotoar.

Pagi itu, aku baru mendapatkan gaji
Sejak lama aku ingin membeli barang dagangan Bapak penjual tissue
Namun, akhir-akhir ini aku sedang sangat berhemat
Sehingga aku menunggu saat gaji tiba

Bapak itu paruh baya
Aku tidak tau mengapa, tetapi ia selalu menggunakan topi rajut berwarna abu-abu
Kulitya legam dipapar matahari
Setiap pagi ketika aku berangkat kerja,
Aku melihatnya duduk, sambil menjajakan tissue
Walau terkadang, ia digantikan oleh seorang pria yang masih muda, mungkin anaknya

Ku hampiri Bapak itu,
Ternyata tissuenya sangat murah
Lima ribu, dapat dua
Aku merasa sedikit menyesal, kenapa tidak kubeli dari dulu

Saat ku ajak mengobrol, bapak itu sering tertawa
Mungkin karena ia sudah tidak fasih lagi berbicara, sehingga terkadang aku tidak paham artinya
Lalu, kami sama-sama tertawa

Pagi itu,
Aku bahagia
Pernahkah kalian merasa bahagia hingga rasanya ingin menangis? iya, pagi itu aku merasa seperti itu.


*Bapak penjual tissue yang tidak aku ketahui namanya itu berjualan di depan Ratu Plaza, di dekat jembatan halte busway. Jika kalian bertemu, mungkin bisa membeli dagangannya yang murah

No comments:

Post a Comment